PERKEMBANGAN TARI DI INDONESIA
Menurut sumber dibedakan menjadi 3
tahap :
a. Dekade sekitar
tahun 20.000 SM hingga 400 M ( Primitif )
b. Dekade
sekitar tahun 400 M hingga 1945 M (
Feodal )
c. Dekade
sekitar tahun 1945 sampai sekarang ( Modern )
A.
Dekade tahun
20.000 SM hingga 400 M
PERIODESASI
Dibagi menjadi 2 zaman
1. Zaman
batu
Terjadi dalam
zaman batu tua atau paleoliticum seperti Pithecanthropus Erectus di desa trini madiun, homo solensis
di desa ngandong di tepi sungai bengawan soo madiun, dan homo mojokertaensis di
mojokerta jawa timur. Cirinya ditemukan alat berasal dari pecahan batu
kasar dan manusia setengah kera , tempat tinggal berpindah pindah. Setelah itu
terjadi zaman Mesoliticum
atau zaman pertengahan. Bukti peninggalannya yaitu Kapak dari
batu besar yang diasah, alat dari tulang dan lukisan berupa gambar cap tangan dan babi hutan di gua leang-leang
di Sulawesi selatan. Bentuk manusia sudah dapat dikatakan sebagai manusia sesungguhnya
yang disebut homo sapiensis, dan sudah menggunakan akal pikirannya. Dan terakhir
adalah zaman Neoliticum atau
zaman batu muda, peninggalannya berupa Kapak yang sudah diasah halus, tempayan dari
tanah liat dan perhiasan dari batu, mata pencahariannya bercocok tanam dan
bertenun, dan tempat tinggalnya menetap.
2. Zaman
logam
Bukti
peninggalannya yaitu berupa kapak corong menyrupai sepatu , kapak dengan
lukisan , perhiasan perunggu seperti kalung gelang subang. telah diketemukan
nekara atau kendang yang terbuat dari perunggu di jawa, bali, Sumatra, dan nusa tenggara. Tari pada zaman
ini sangat erat kaitanya dengan kekuatan alam, bahkan menjadi tari yang
dikeramatkan juga, seperti jenis tari untuk penyembuhan orang sakit, tari minta
hujan, dan sebagainya. Pada decade sekitar tahun 20.000SM sampai 400M tari-tari
yang hidup pada kurun waktu itu mempunyai sifat magnis dan sacral sesuai dengan
latar belakang kebudayaannyakekuatan alam sangat berpengaryh terhadap tata
kehidupan manusia maupun masyarakatnya, sehingga ekspresi tarinya cenderung
merefleksikan keadaan alam lingkungannya. Keadaan alam maupun kehidupan
binatang binatangnya tampak menjadi inspirasi inspirasi timbulnya jenis tari
seperti berburu, tari perang, dan sebagainya.
B.
Dekade tahun
400 M sampai 1945 M
Masyarakat pada decade ini
digolongkan sebagai masyarakat fedoal. Munculnya kerajaan kerajaan menandai
adanya pola hidup bersama antar individu maupun kelompok sebagai upaya
untukmeningkatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih harmonis.
Terjadi empat periode zaman:
1. Zaman
indonesia-Hindu
2. Zaman
Indonesia Islam
3. Zaman
Indonesia Budha
4. Zaman
Pergerakan Nasional
1.
Zaman indonesia
– Hindu
Pada
zaman ini diawali dengan munculnya kerajaan yang berhaluan sekitar tahun 400M,
yitu kerajaan kutai, di Kalimantan timur dan kerajaan tarumanegara di jawa
barat. Proses peng-hindu-an sudah tampak pada abad pertama, yaitu ketika para
pedagang india dating dan menetap di Indonesia. Para pedagang india bnyak yang
menjalin keluarga dengan orang-orang asli Indonesia, sehingga mengakibatkan
mengalirnya arus kebudayaan india. Bidang yang sangat menonjol dari arus
kebudayaan india adalah kehidupan keagamaannya, yakini agama hindu. Hal itu
bisa di buktikan melalui peninggalan – peninggalan yang berupa monument –
monument keagamaan, seperti candi prambanan ( roro jongrang ) dan candi – candi
di dieng jawa tengah, candi singasari di jawa timur, dsb. Selain itu secara
hampir bersamaan pengaruh agama budha juga datang di Indonesia dengan bukti
peninggalan mnumen keagamaan, yakini candi Borobudur, candi mendut, dsb.
Melalui relief – relief pada candi – candi dapat di temukan bentuk – bentuk
tari, jenis music yang mengiringi dan fungsinya.
Dalam
agama hindu tari sering digunakan sebagai sarana pemujaan kepada dewa, terutama
pada dewa wisnu dan dewa siwa. Dan yang paling erat hubungannya dengan tari
adalah dewa siwa, terbukti dewa siwa sering di sebut dengan siwa nataraja (
siwa raja dari penari ), nahanata ( penari besar ), dan natapriva. Dalam kitab
regeveda ( salah satu kitab suci hindu ) disebut dewa indra, dewa marut dan
dewa acvni senagai dewa tari. Dalam kitab veda juga di sebutkan bahwa dewa bayu
( angin ), dewa agni ( api ) dan dewa surya ( matahari ) sebagai dewa penggerak
dunia.
Menurut
kepercayaan hindu, para penari yang menari untuk kepentingan agama merupakan
kekasih dewa ( devadasi ). Pengaruh predikat kekasih dewa sampai sekarang masih
membekas di bali, tempat berkembangnya agama
hindu dharma.
Pada
relef candi Borobudur, prambanan dan dieng terdaat relief yang menggambarkan
penari wanita sedang menghibur raja dan keluarganya (bangsa istana). Thomas
stamfort raffles dalam bukunya history of java mengatakan, bahwa ronggeng
merupakan tarian wanita yang khusus
untuk hiburan kaum laki-laki. Tari rongeng tidak selalu itarikan oleh
penari wanita, melainkan juga oleh penari peria berbusana wanita(iravesti). Di
Surakarta pada awal abad XX ronggeng dipakai untuk menyebutkan penari wanita
bayaran. Dalam serat centbini dan cabolang disebutkan bahwa ronggeng atau teledak
sebagai penghibur harus dibayar dengan tarif tertentu. Ronggeng sebagai arian
hiburan sering mengikutsertakan para
penontonnya untuk terlibat menari bersama, sekarang lebih dikenal dengan tari
tayub. Tari ronggeng/tayub meskipun merupakan tarian hiburan tetapi juga
mendapat perhatian dari lingkungan kerajaan.
Pertunjukan yang sampai sekarang masih lestari
· Tari klana
topeng
· Tari gunungsari
( jawa tengah )
· Tari topeng
panji
· Topeng Rumyang
dan temanggungan
2.
Zaman indonesia
Islam
Zaman
Indonesia islam ditandai oleh datangnya para pedagang dari india barat melalui
Gujarat. Mereka selain berdagang juga menyebarkan agamanya, yakini agama islam.
Namun,, demikian agama islam yang mereka bawa sudah kena pengaruh hindu, atau
dengan kata lain telah berbau kehinduan.
Islam
masuk ke Indonesia pada abad XIII yaitu ditandai dengan munculnya kerajaan
islam di Sumatra uara, di jawa mulai pada saat berdirinya kerajaan demak
menggantikan majapahit sekitar abad XV.
Dijawa barat terdapat dua gaya tari yaitu gaya sunda dan
gaya cirebon. Di jawa
tengah perkembangan tari ditandai dengan lahirnya karya sastra-sastra yang
berupa babad di dalamnya memuat tentang informasi-informasi tentang tari.
Tari
bedaya dan serimpi adalah jenis tari hiburan raja dan sekaligus merupakan tari
untuk upacara-upacara di istana.Tarian wireng adalah tarian
keprajuritan yang dibawakan penari pria dengan membawa senjata
3.
Zaman Indonesia
belanda
Pada awal
abad XVII Belanda dating ke Indonesia
melalui pulau jawa bagian barat untuk berdagang rempah-rempah dan kemudian
mendirikan VOC.Terpecah menjadi dua yaitu Kasunanan surakarta dan
Kasultanan yogyakarta.Tari jogjakarta
memiliki haluan klasik.
Sedangkan ciri
tarian surakarta : Pandangan mata meluruh. Kostumnya
gemerlab Penari biasanya menggunakan Jamana
4.
Zaman
Pergerakan Nasional
· Dekade tahun
1945
Sampai sekarang berdirinya lembaga-lembaga forml
dan non-formal dalam bidang kesenian menunjukan bahwa kegiatan kesenian
dianggap mempunyai peranan penting dalam pembentukan dan memajukan bangsa.
Singkatan dari perkembengan tarian sekarang
ASTI = Akademi Seni Tari Indonesia
ISI = Institut Seni Indonesia
STSI = Sekolah Tinggi Seni Indonesia
IKJ = Institut Kesenian Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar